Minggu, 05 Juni 2011

hidup terbuka !!!

(Berdasarkan film The Beast and Beauty sehingga dapat menjadi inspirasi menulis artikel ini)
Dalam film tersebut Ada seorang gadis yang sangat cantik.
Sayang, mata gadis itu buta.
Gadis itu selalu mendapat dorongan dari seorang pemuda yang tampangnya sangat jelek. Tetapi karena usaha dan pengorbanan pemuda itu, gadis itu pun jatuh cinta.

Ketika gadis itu dioperasi, pemuda itu bergembira sekali. Namun ia juga merasa takut. Ia cemas kalau nanti sesudah dapat melihat dan memperhatikan tampangnya yang jelek, gadis itu akan meninggalkannya. Shingga saat operasi si pemuda tersebut mencoba menghindar dari gadis buta trsebut.

Ketika gadis itu dapat melihat,gadis itu mencari si pemuda yg ternyata selalu mengamati si gadis dari kejauhan.
Akhir cerita Gadis itu sangat bersukacita, karena dapat melihat sendiri tampang pemuda itu. Ia mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan pengorbanan pemuda itu bagi dirinya. Pemuda itu tertegun. Ia merasa heran menyaksikan gadis itu.

Dengan terharu, ia berkata, “Saya kira sesudah engkau melihat sendiri tampang saya, engkau akan meninggalkan saya.”

Gadis itu menjawab dengan hati yang tulus, “Saya sudah melihat engkau dengan hati sebelum saya melihat engkau dengan mata.”

Melihat dengan hati itu tentu tidak sekali jadi. Orang membutuhkan suatu proses yang berjalan terus-menerus. Kadang-kadang terjadi benturan demi benturan. Ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh seseorang dalam usaha untuk melihat orang lain tidak hanya dengan mata fisik.

Melihat dengan mata hati itu berarti orang memiliki kepekaan yang mendalam terhadap situasi di sekitarnya. Untuk itu, orang mesti belajar untuk memiliki kepekaan terhadap orang-orang dan lingkungan di sekitarnya. Cinta yang mendalam akan sesama dapat dibangun, kalau orang dapat melihat dengan hati keinginan dan kerinduan sesamanya.

Gadis dalam kisah tadi mampu melihat dengan hati pemuda yang dicintainya. Tentu hal itu terjadi berkat kepekaannya terhadap pemuda itu yang dengan setia mendampingi dan memberikan dorongan baginya. Melihat dengan hati itu penting bagi setiap orang agar suasana di sekitar kita menjadi lebih baik. Suasana di mana selalu ada kreasi-kreasi baru yang tumbuh tanpa dipaksakan dari pihak lain.

Ajaran agama kita tentu memberikan pedoman-pedoman yang mesti kita jalankan. Namun yang terpenting bagi kita adalah kita mesti menjalankan semua pedoman itu dengan suatu semangat kepekaan yang mendalam terhadap sesama dan situasi di sekitar kita.

Kalau orang menjalankan ajaran-ajaran agamanya hanya karena aturan, ia akan tumbuh menjadi orang yang kurang kreatif dalam hidupnya. Ia bertumbuh menjadi orang yang minimalis dalam hidupnya. Padahal Tuhan memberikan kebebasan kepada kita semua untuk bertumbuh dan berkembang dalam hidup yang nyata.

Mari kita belajar untuk memiliki kepekaan yang mendalam terhadap orang lain dan situasi di sekitar kita. Dengan demikian, kita memiliki hati yang tergerak untuk kebahagiaan sesama.
Terima Kasih.

Sabtu, 28 Mei 2011

BloggerKu: pay It forward

BloggerKu: pay It forward: "(Berawal dari keisengan buka komputer Abg senior saya sehingga menemukan Film “PAY IT FORWARD”) Saat terlintas keraguan apakah mungkin pe..."

Minggu, 22 Mei 2011

pay It forward

(Berawal dari keisengan buka komputer Abg senior saya sehingga menemukan Film “PAY IT FORWARD”)


Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yg kecil dan sederhana yg kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film “PAY IT FORWARD” bisa menjadi pendorong yg memberikan kita semangat untk selalu tdk jemu-jemu brbuat baik kepada org lain.
Kisahnya brcerita tntang seorang anak umur 8 thn bernama Trevor yg berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada 3org disekitarnya, lalu jika k'3 org trsebut meneruskan kebaikan yg mereka terima itu dngan mlakukan kpada 3 orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh org2 yg saling mengasihi.Dia menamakan ide tersebut: “PAY IT FORWARD”
Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa 3 org yg akan mnjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yg selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yg selalu diganggu oleh sekelompok anak2 nakal.
Percobaanpun dimulai : Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tdk punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman
keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dngan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yg ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dngan guru sekolah Trevor.
Sang mama yang melihat perhatian si anak yg begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya “PAY IT FORWARD, MOM”
Sang mama yg terkesan dngan yg dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yg telah diterimanya itu dngan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tdk pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :”PAY IT FORWARD, MOM”
Sang nenek yg begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : “PAY IT FORWARD, SON”.
Si pemuda yg terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yg sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : “PAY IT FORWARD, SIR”
Ayah si gadis kecil yg terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yg mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan:”PAY IT FORWARD”
Sang wartawan yg begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah “PAY IT FORWARD” tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.
Terkesan dngan apa yg dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.
Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yg diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.
Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: “PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada disekitarmu)”

Kamis, 19 Mei 2011

Pengenalanku

Hii teman !!! perkenalkan saya Tito Cleopatra Situmorang biasa dipanggil dengan sebutan to....saya seorang mahasiswa yang berpendidikan di kampus Universitas Sriwijaya.....saya berasal dari kota pematang siantar....mulai kecil hingga SMA saya selalu dekat dengan orang tua saya ...Namun setelah tamat dari SMA saya harus melanjutkan pendidikan saya ke tanah perantauan...Jujur sedih rasanya bila pisah dengan orang yang kita cintai....Kesan pertama saya jauh dari orang tua saya sangat sedih sekali karena saya belum begitu kuat menghadapi dunia luar dengan sendirinya....Dulunya saya adalah anak rumahan, saya selalu hidup dengan berbagai aturan sehingga saya dibentuk menjadi kepribadian yang disiplin....Hingga saat ini saya sebagai mahasiswa masih membawa kepribadian disiplin saya...karena bagi saya disiplin adalah kunci keberhasilan...saya sungguh berterimakasih sekali pada orangtu  saya....Saya pernah berjanji dalam hati saya kelak nantinya saya berhasil saya akan membawa mereka ke Roma, tepatnya ke vatikan..KEnapa ? karena saya sangat mendalami agamaku yaitu KATOLIK....dulunya sih saya sempat berpikiran ingin menjadi seorang imam....Namun saya tidak tau kedepannya nantinya....yahh namanya juga hidup terkadang kita sudah nentuin arah hidup kita tapi akhir2nya jauh dari apa yang kita harapkan.......so nikmati hidup ini, isi waktumu dengan berbagai tindakan yang tidak menyalahi aturan.....sekian perkenalan dari saya teman2.....Terimakasih teman2 !!!!